Opini: Ramai Bos TVRI Helmy Yahya Dipecat, Bagaimana TVRI Sekarang?
Daftar Isi [Tampil]
Rubrikpena.com - Akhir-akhir ini media sosial sedang ramai membahas tentang
akhir jabatan Direktur Utama TVRI. Ya, Helmy Yahya. Orang hebat yang saya pikir
pantas untuk saya jadikan panutan.
Lalu ada apa sih sebenarnya antara Helmy Yahya
dengan TVRI? yang saya tangkap dari beberapa berita yang saya ikuti adalah
bahwa Helmy Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas TVRI.
Kemudian yang jadi
ramai adalah beliau tidak menerima apa yang menjadi keputusan dewan pengawas
itu.
Intinya, Ya mungkin melawan kesewenang-wenangan. Memecat
tanpa alasan seorang yang tengah fokus bekerja.
Kemudian saya mengikuti perkembangan
beritanya melalui berita detik.com. Dalam sebuah beritanya yang berjudul: Kronologi
Kisruh Helmy Yahya Dicopot dari Dirut TVRI, di sana diberitakan beberapa
alasan Dewan Pengawas memecat Direktur Utama TVRI yang tersebar dalam pesan
berantai group Whatsapp.
Saya gak dapat infonya jadi saya kutip dari laman
berita detik.com. Ini linknya di sini.
Paling tidak di sana dijelaskan ada delapan alasan kenapa
Dewan Pengawas memecatnya. Dari mulai Anggaran rebranding logo TVRI, Penayangan
Liga Inggris, Membeli program Discovery Channel, Kerja sama dengan film China, Program
Kuis Siapa Berani, Branding foto Helmy Yahya di berbagai kantor TVRI, Masalah
gaji karyawan, Hingga ia dikatakan tidak tertib administrasi keuangan.
Lalu
bagaimana faktanya? adalah dalam beberapa perkembangan berita yang saya ikuti yang
banyak dipermasalahkan adalah mengenai hak siar Liga Inggris.
Kemudian yang semakin ramai adalah adanya pembelaan karyawan
TVRI kepada Bosnya, yang berujung pada penyegelan kantor Dewan Pengawas oleh para
karyawan TVRI.
Perkembangan selanjutnya kemudian Bos TVRI itu menggunakan hak
jawabnya dengan menjawab alasan pemecatan dirinya karena terkait dengan penayangan
Liga Inggris.
Kemudian Ia menjelaskan bahwa “Semua stasiun di dunia
kepengin memiliki sebuah program killer content atau monster content atau locomotive content yang membuat orang menonton TVRI karena kepercayaan
orang karena jangkauan kami lima kali lipat dari TV lain".
Sampai di sini saya setuju dengan berbagai macam
pembelaan dari Helmy Yahya, dalam hati saya mengatakan "bener juga
ya".
Tapi, kita tunggu saja bagaimana perkembangan dari kisruh di dalam tubuh TVRI.
Karena bagaimana pun masing-masing kepala punya pemikiran dan pandangan yang berbeda, yang terpenting adalah TVRI kemudian bisa menjadi media yang tidak hanya sekedar memberikan hiburan, tapi sebagai media yang mengedukasi dan mencerdaskan.
Lepas dari Kisruh TVRI
Saya ingin sedikit berpendapat sebagai orang awam
dalam masalah pertelevisian atau ingin jujur-jujuran aja. Saya sangat jarang
sekali menonton TV. Mungkin bisa dibilang kurang suka nonton TV. Apalagi kalo
udah liat program-program yang unfaedah.
Tapi, Ya bukan berarti gak pernah nonton TV juga. Nanti
dikira gak punya TV lagi. Hehe
Saya nonton TV, tapi ya gak menjadi keharusan kalo
lagi sepi di rumah harus nyetel TV.
Karena saya pikir sekarang media hiburan,
informasi dan edukasi biasa sangat mudah di akses lewat sebuah smartphone
yang ada kuota internetnya.
Setiap orang bisa memaknai kegiatan menonton TV.
Sebagai media hiburan, media informasi, media edukasi, media mencari gosip
terbaru dan lainnya.
Saya pribadi lebih suka menonton berita, diskusi, atau
talk show yang mencerdaskan. Karena kadang saya masih berpikir kalo suatu
peristiwa dengan skala besar belum muncul di layar kaca itu kebenarannya masih
diragukan.
Meskipun seiring berjalannya waktu pemikiran itu mulai luntur,
karena sekarang sudah banyak media online nasional yang menyajikan fakta berita
yang cepat dan bisa dipercaya kebenarannya.
Nah, sekarang kita masuk pada TVRI. Saya mungkin gak
begitu banyak tahu detail perkembangan televisi plat merah ini.
Tapi saya
sedikit banyak merasakan perkembangannya. Meskipun kadang channel TVRI lewat
doang pas lagi nyari channel TV lain. Karena dulu beberapa programnya saya pikir kurang
menarik bahkan terkesan kaku.
Tapi, sekarang berbanding terbalik. Jujur saya suka
TVRI yang sekarang. Bahkan saya sampai bener-bener niat nyari akun resmi
instagramnya biar dapet update informasi program terbarunya.
Ini serius apa
lagi setelah TVRI merubah logonya yang lebih kekinian.
Satu lagi, ketika saya
mulai suka dengan program TVRI ini saya belum tau kalo bosnya audah berganti
menjadi Helmy Yahya. Jadi sebenarnya kadang gak begitu peduli dengan siapa
orang-orang yang ada di balik layarnya.
Kita hanya ingin menikmati
program-program yang disuguhkan. Sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan
perkembangan zaman dan tidak kaku.
Namun, saya akui TVRI saat ini lebih milenial. Acaranya
gak kaku lagi, bahkan nonton iklan untuk mengiklankan programnyapun sekarang
sangat menarik.
Seru deh sekarang nonton TVRI. Bahkan saat ini banyak
program di TVRI yang saya mulai ikuti dan ditunggu waktu untuk menontonnya.
Misalnya program Kuis Siapa Berani yang saya pikir orang yang menonton tayangan
ini paling tidak akan menambah wawasannya. Kemudian program olahraganya seperti
Bandminton dan sepak bola Liga Inggris.
Begitu pun dengan program beritanya,
bahkan saat ini TVRI menjadi satu pilihan saya mencari informasi melaui program
beritanya.
Melihat perkembangan media TVRI yang semakin hari
semakin menarik, saya bahkan sempat kepikiran untuk bisa bagian dari keluarga TVRI.
Maklum saya pas kuliah pernah belajar dasar-dasar broadcast dan sampe sekarang
belum pernah mempraktekannya.
Hal ini saya pikir adalah salah satu kemajuan untuk
sebuah media televisi yang dahulunya dikenal sebagai media yang mungkin kata
anak sekarang “kolot”.
Tapi sekarang keadaannya sudah berbeda. TVRI
bertransformasi dan menciptakan brand dirinya yang saya rasakan lebih
kekinian.
Sehingga dengan berbagai perkembangan sekarang bisa menjangkau audiens
yang lebih luas dan dari segala usia. Akhirnya, nilai-nilai positifnya pun bisa
dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
0 Response to "Opini: Ramai Bos TVRI Helmy Yahya Dipecat, Bagaimana TVRI Sekarang?"
Post a Comment
Gimana Artikelnya Gan? Tulis komentar di bawah ini ya !